PENTINGNYA MAKAN SIANG UNTUK KESEHATAN

Menu makanan sehat untuk makan siang yang bisa dikonsumsi adalah nasi merah atau nasi putih, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau dan merah, daging atau telur dan jus buah. Sejumlah energi yang hilang karena aktivitas dari pagi hingga siang hari perlu diganti agar gizi yang ada di dalam tubuh teteap seimbang. Hal ini bisa diganti dengan mengkonsumsi makanan di siang hari. Dengan begini, anda akan siap melanjutkan aktivitas yang belum selesai. Mengkonsumsi makan siang yang baik adalah sekitar jam 12 sampai jam 1 siang.

Untuk menu makanan sehat pada malam hari sebaiknya kita menghindari makanan yang banyak mengandung gas. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kembung pada perut anda. Contoh makanan yang baik untuk makan malam adalah sereal gandum, susu, ikan tuna, dan roti gandum. Dengan mengkonsumsi makanan yang sesuai dan tepat waktu, maka selain akan dapat menjaga kesehatan tubuh, dan juga memberikan kita stamina dan energi untuk bisa beraktifitas dengan lebih baik.

Disamping itu menurut salah satu riset dihttp://dryfriedwings.com/obat-herbal-pelangsing-badan-dan-perut/ , mengatakan bahwa mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergisi khususnya untuk menjaga kadar air dalam tubuh selama di siang hari dapat melangsingkan tubuh kita dan menekan perut kita agar menjadi berat badan ideal. Makanan sehat juga cocok untuk dijadikan sebagai menu makanan bagi mereka yang sedang dalam masa diet. Dengan begini, selain mendapatkan tubuh yang ideal, kita juga akan tetap mampu menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara alami tanpa menggunakan obat-obatan yang berbahaya.

Pada saat ini  masyarakat  Indonesia mulai  memahami pentingnya makan siang di sekolah bagi kesehatan. Dengan makin tingginya kesadaran akan pentingnya makan siang di sekolah maka telah terjadi pergeseran pemikiran tentang pentingnya makan siang di tempat kerja.

Kampanye pentingnya makan siang menjadi perhatian utama di banyak negara terutama negara-negara berkembang dan  mencari strategi pencengahan dini (preemptive) untuk menghindari epidemi obesitas, diabetes dan penyakit kronis berat yang menurunkan tingkat produktivitas dan memperpendek umur seperti yang terjadi di Indonesia .

Pola makan  sehat bisa mengembalikan rata-rata penderita diabetes tipe 2  menjadi  nol persen. Sebagai bahan  perbandingan sekitar 8 persen penduduk Indonesia  menderita diabetes tipe 2. Sementara itu  penduduk Meksiko yang menderita diabetes tipe 2 mencapai 12 persen. Padahal sekarang ini diabetes adalah  pembunuh utama yang menyebabkan kematian.

Bagi kebanyakan orang dewasa, sarapan pagi di tempat kerja bagaikan sebuah penjara tanpa pilihan makanan sehat. Sementara makan malam seringkali  terburu-buru. Jadi kapan dan dimana   orang dewasa dapat makan  rata-rata lima porsi atau lebih banyak makan buah dan sayuran. Ahli gizi  di Universitas Antioquia mengajukan pertanyaan seperti itu. Jawabannya adalah makan siang di tempat kerja. Mereka telah menerapkan beberapa  program makanan bagi  pekerja   di kota ini lebih dari 3 juta pekerja.

Salah satu tempat yang menjadi sorotan program tersebut  adalah kantin di pabrik perakitan Renault, di mana sekarang para pekerja mendapatkan banyak pilihan makanan yang seimbang seperti  beras, kacang-kacangan, sup, daging dan banyak pilihan sayuran matang dan mentah. Renault melihat adanya perbaikan  dalam profil kesehatan para pekerja  terutama  berat badan, kolesterol dan ukuran  metabolik lainnya, seperti yang dilaporkan pada Pertemuan  Nutrial 2010 pada tanggal 1-4 September 2010 di Plaza Mayo, Medellin, Kolombia.

Di Indonesia   hampir semua pekerja menghadapi nasib yang sama yaitu miskinnya akses makanan  yang layak dan  terjangkau. Jika ada kafetaria, biasanya menyajikan makanan tidak sehat dan mahal atau keduanya. Sekitar restoran biasanya disajikan  berbagai fast-food dengan asupan 2.000 kalori. Hal ini tidak menjadi masalah bagi  pekerja kantor, pekerja ritel atau pekerja konstruksi.

Pada kenyataannya  pekerja konstruksi sering mengalami situasi yang sulit dan ironis. Sebagai pembangun kafetaria tapi setiap hari mereka  dipaksa  makan dari mobil penjual makanan (“roach coach”)  di jalan. Sekarang ini beberapa pekerja konstruksi memiliki kelebihan berat badan yang melewati  batas berat badan untuk tangga. Tetapi pendekatan perusahaan di Indonesia bukan menurunkan berat badan pekerjanya tapi malah  membangun tangga yang kuat untuk menopang berat badan pekerja.

Seharusnya pendekatan yang harus dilakukan adalah mengikuti model Renault dari segi  makanan dan kesedehanaan tempat. Di Eropa, dengan makin terbatasnya ruang dan kafetaria yang langka maka pemilik perusahaan  sering menawarkan voucher makan sehingga  memungkinkan pekerja untuk mengunjungi sebuah restoran atau warung  kecil untuk makan seimbang  sesuai dengan nilai voucher.

Di Singapura, melimpahnya  perusahaan-perusahaan kecil dengan jumlah pekerja berlusin-lusin maka sungguh terbatas daya tampung sebuah kafetaria. Untuk itu para  pengusaha membangun dapur yang luas  sehingga  memungkinkan para pekerja untuk memasak atau memanaskan makanan dari rumah. Biaya yang dikeluarkan oleh pekerja  pasti lebih murah dan lebih aman daripada apa yang ditawarkan di jalanan. Di Cina dan beberapa negara di  Afrika, perusahaan yang  kekurangan sumber daya sering memasak satu makanan sehat sederhana dalam ketel umum untuk dapat dikonsumsi  ke seluruh karyawan.

Dari  semua contoh tersebut maka para pengusahan dan pemerintah harus  mulai memahami implikasi jangka pendek dari makanan yang buruk (keracunan makanan) dan implikasi jangka panjang (obesitas, diabetes, penyakit jantung dan kanker). Hal ini   menjadi sebuah investasi dalam hal  kesehatan, keselamatan dan produktivitas atau istilahnya  “bayar sekarang atau bayar nanti ” (“pay now, or pay later”)

Menurut sebuah  laporan tahun 2008 di Jurnal  Obesity, sayangnya  pada tahap “bayar kemudian” Indonesia  telah  menghabiskan lebih dari $ 100 milyar per tahun  pada biaya kesehatan langsung (masalah obesitas) dan biaya tidak langsung (produktivitas yang  hilang). Sementara itu penyakit jantung memiliki harga perkiraan tahunan sebesar lebih dari $ 300 miliar.

Di Meksiko,  Menteri Kesehatan Jose Angel Cordova Villalobos telah menyatakan bahwa diabetes akan membuat  bangkrut negara pada  dekade ini. Maka itu bulan April 2009 pemerintah Meksiko  mengesahkan undang-undang yang menawarkan insentif pajak bagi para pengusaha  yang menyediakan  akses makanan sehat yang lebih baik bagi pekerjanya.

(RS)

Komentar